Wednesday, February 10, 2010

Kasus Polisi Cabuli Siswi SMK Labuan Bajo

LABUAN BAJO, POS KUPANG.COM --- Forum Perlindungan dan Perjuangan Hak Anak (FP2HP) Kabupatena Manggarai Barat (Mabar) meminta Kapolda NTT menindak tegas dua oknum anggota Polres Mabar yang diduga mencabuli siswi sebuah SMK di Labuan Bajo.

Menurut FP2HP, tindakan tegas dari Kapolda NTT sangat diperlukan agar ada efek jera.

Demikian disampaikan Ketua FP2HP Mabar, Gabriela Uran saat ditemui Pos Kupang di kantornya di Labuan Bajo, Sabtu (6/2/2010).

Uran mengatakan, polisi sebagai aparat penegak hukum mestinya bisa melindungi masyarakat dan bukannya melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat serta mencoreng nama baik korps Polri. Karena itu, katanya, dua oknum polisi itu harus ditindak dan diberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatan mereka.

"Ini masalah serius. Kami akan terus mendampingi korban. Kami minta pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku. Kalau oknum polisi itu bersalah, maka tidak boleh dilindungi," tegas Gabriela.

Dia juga meminta Kapolres Mabar agar menindak tegas oknum anggotanya itu sesuai aturan kedisiplinan dan kesinasan Polri. Selain itu, anggota tersebut harus diproses sesuai hukum pidana.

Sebelumnya diberitakan, dua anggota Polres Mabar diduga mencabuli siswi sebuah SMK di Labuan Bajo. Kedua anggota polisi iyu, yakni Bripda Wahid dan Briptu. Sharul Ramadhan. Peristiwa itu dilakukan saat korban ke sekolah menggunakan sepeda motor tanpa helm. Korban ditahan dan diminta menumpang sebuah sepeda motor ojek.

Saat itu korban menurut saja karena menyangka akan diantar ke sekolahnya. Ternyata tukang ojek itu mengarahkan motornya ke hutan dekat sekolah. Saat tiba di sana, tak lama kemudian, dua polisi yang tadi menahannya itu pun tiba di tempat yang sama. Keduanya sempat memegang bagian tubuh terlarang korban dan menciuminya. Salah satu oknum polisi hendak menarik celana dalam korban namun korban merontak sehingga oknum polisi itu menghentikan aksinya.

Korban akhirnya diantar ke sekolah dan diberi uang Rp 50 ribu namun korban menolaknya. Korban melaporkan kejadian itu kepada guru-guru dan orangtuanya, yang kemudian bersama korban melapor kasus itu ke Mapolres Mabar. (cc)

4 comments:

  1. Kasihan ya kode etik seorang polisi tidak dipatuhi sebenarnya tugas seorang polisi menjaga keamanan tapi nyatanya mala diamankan,memang polisi ini pengecut ya...........
    napsu banget ya, dasar tidak tahu diri.
    hanya tahu mengatur orang lain tetapi tidak tahu mengatur diri sendiri.
    please bertobat ya ............

    ReplyDelete
  2. dasar polisi tidak tahu diri maunya cuma main perempuan,tapi tugasnya tdk pernah dilaksanakan dengan baik.
    dasar pengecut..............

    ReplyDelete
  3. sebuah kecemasan... bagi setiap perempuan... suatu kenyataan bahwa disiplin yang tidak disertai pendidikan moral yang baik

    ReplyDelete
  4. Memang polisi jaman sekarang yang tau nya hanya bisa mempermain kan wanita,sedangkan sebagai tugas utamax dijadikan sebagai hal yang tidak penting atau kata lain hal yang TIDAK BERBOBOT
    dasar polisi yang tidak punya pendidikan.masuk sebagai anggota kepolisian hanya bisa dengan uang

    ReplyDelete

LAGU INDO-BARAT

1. Bad Man